Senin, 23 Januari 2017

Belajar Jadi Mentor Yuk...

Setiap manusia sebenarnya memiliki jiwa kepemimpinan. Tapi ada yang menonjolkannya dan ada yang menyimpannya sendiri sehingga orang lain tak akan pernah tahu jiwa kepemimpinannya seperti apa. Sebenarnya Alloh pun menciptakan manusia minimal untuk memimpin dirinya sendiri dan lebih bagus lagi bisa memimpin orang lain. Memimpin dan membina harus dilakukan atau di pelajari sejak kita muda. Karena saat kita muda, semangat melakukan perubahan sangat lah besar serta kesempatannya pun masih sangat luas. Rosululloh SAW. pun banyak mengirimkan panglima perang dari kaum muda, karena kaum muda memiliki strategi perang yang tidak terduga-duga. Bahkan Proklamator Indonesia sendiri yakni Bapak Ir. Soekarno Mengatakan " Berikan aku 10 pemuda, niscaya akan ku guncangkan dunia". Begitu luar Biasa nya pengaruh pemuda untuk dapat memimpin dan melakukan perubahan.

Meskipun hingga saat ini perjuangan para pemuda dalam berbagai bidang tetap berjalan  tetapi masih ada saja tingkah laku mereka yang membuat negeri ini terpuruk. Di satu sisi, pemuda yang peduli akan perubahan untuk negeri ini  melakukan hal-hal yang positif tetapi disisi lain banyak pula pemuda yang melakukan hal-hal negatif. Hal inilah yang sedikit menghambat para pemuda untuk membina generasi selanjutnya. Karena banyaknya faktor yang mempengaruhi hal ini.

Mari Kita membahas dalam konteks membina anak-anak sekolah jenjang SMA se-derajat. Jika kita melihat semakin berkembangnya gadget saat ini, kita berfikir bahwa untuk membina anak-anak sekolah pasti akan mudah, karena sudah banyak orang-orang yang membagikan ilmu nya lewat tulisan dan di share melalui blog-blog atau artikel atau bahkan berupa buku. Sejatinya, kemudahan alat telekomunikasi juga dapat membangun komunikasi untuk memudahkan membina. Tetapi sdi lapangan terlihat sangatlah berbeda. Entah itu karena berbeda lingkungan sekolah ataupun pengaruh keadaan keluarga mereka masing-masing sehingga membuatnya mengekspresikannya di sekolah.

Memang faktor-faktor dari dalam adalah hal yang harus kita ketahui sebelum membina seorang remaja. kita tidak bisa mendidik atau membina seseorang tanpa tahu latar belakangnya seperti apa. Pembinaan merupakan cara efektif untuk membuat remaja menjadi seseorang yang lebih terarah. Banyak sekali saya lihat berita, atau bahkan di jalanan yang saya lewati remaja-remaja mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang salah.

Saya tahu ada hal yang terjadi pada mereka, sehingga mereka sampai berbuat atau melakukan hal yang tidak seharusnya mereka lakukan. Miris tentang pergaulan anak-anak SMA saat ini membuat saya tergugah untuk terjun ke dunia anak SMA lagi, meskipun saya juga baru lulus kira-kira 3 tahun lalu dari SMA. Tetapi rasanya zaman saya dengan mereka sangatlah jauh berbeda. saya pernah membaca sedikit kutipan dalam sebuah buku " didik lah anak sesuai zamannya ".
So, itu merupakan sedikit sentilan  yang cukup memuat saya berpikir keras, karena saya sedang dalam tahap membina 2 generasi yang berbeda yakni SMA dan SD.

Pertama kalinya saya membina lebih tepatnya mengajar adalah anak SD. saya mengajar mengaji anak-anak SD ketika saya sudah lulus SMA, saya belum pernah mengajar anak-anak sebelumnya tak ada bekal cara mengajar yang saya miliki tapi dengan bermodalkan ingatan cara mendidik pembina saya dahulu. Awalnya saya tidak tahu harus apa, bingung hendak bicara apa, bagaimana sikap saya seharusnya, Tetapi saya hanya melihat bagaimana rekan pengajar yang lain memulai pembelajaran, begitu setiap hari hingga saya bisa berbicara apa yang harus disampaikan dan bagaimana bersikap yang tepat.

Membina adalah perkara yang sulit bagi saya, karena itu adalah hal yang tak pernah terpikirkan sama sekali sebelumnya. Hal tersebut sangat sulit karena saya adalah tipikal orang yang pendiam saat masa-masa sekolah dulu, saya kurang suka bergaul dengan banyak orang dan hanya menghabiskan banyak waktu dalam rumah. Jadi ilmu untuk membina orang lain sama sekali tak saya miliki, Tetapi, saya memang suka jika menjadi pemimpin, meskipun agak pendiam, saya selalu mengajukan diri untuk menjadi pengurus kelas. Entah itu sekretaris atau pun ketua kelas saya pernah menjabat nya di masa saya masih di sekolah dasar dan menengah. Dan ketika menginjak bangku kuliah, saya merasakan bahwa membina generasi selanjutnya perlu saya coba, karena melihat perjuangan para pembina-pembina yang pernah hadir di kehidupan saya membuat saya ingin merasakan apa yang mereka rasakan. Ataukah senang, sedih, bangga, kecewa atau kah puas dengan kontribusi mereka terhadap generasi selanjutnya ?.

Memang tak mudah tetapi selama kita mau belajar dan banyak membaca semua akan baik-baik saja. Membina itu yang di perlukan hanya sebuah tekad kuat dan mau belajar. Dengan belajar apapun dapat kita lewati, Membina itu menyenagkan seperti naik roller coaster atau seperti rasa nano-nano dan menyebabkan kita untuk terus berfikir untuk bagaimana strategi pembinaan yang tepat.
Belajar Membina sama dengan membina diri kita sendiri. Perbedaan Lingkungan dan pengetahuan akan menghasilkan nilai yang berbeda, jalani prosenya karena Alloh melihat setiap proses yang kita jalani. Hasil yang baik berangkat dari proses yang baik In Syaa Alloh.

Salam Semangat membina. :D


Tidak ada komentar:

Posting Komentar