Rabu, 29 Agustus 2018

Klasemen Perolehan Medali Asian Games, Indonesia Pasti Finish di 5 Besar

Hari ke-9 penyelenggaraan Asian Games 2018, Senin (27/8/2018), menjadi pesta medali emas bagi kontingen Indonesia. Sepuluh medali emas didapatkan Indonesia pada hari tersebut. Pencak silat menjadi sumber utama mendulang emas dengan menyapu bersih delapan medali yang diperebutkan. Dua medali emas lain untuk Indonesia didapatkan dari cabang sport climbing alias panjat tebing. Tambahan 10 medali membuat kontingen Indonesia secara total mengoleksi 22 medali emas Asian Games 2018 hingga Senin malam. Jumlah itu merupakan yang terbanyak sepanjang keikutsertaan Indonesia di Asian Games.
Dengan koleksi 22 medali emas, Indonesia punya potensi besar untuk memenuhi target finish di posisi 10 besar klasemen perolehan medali akhir Asian Games 2018. Bahkan, bukan tidak mungkin, bisa finish di posisi lima besar. Dihitung sejak Hiroshima 1994, ketika Asian Games sudah diikuti negara pecahan Uni Soviet, hanya sekali peringkat ke-10 dalam perolehan medali mengoleksi 10 emas. Hal itu terjadi pada Incheon 2014 ketika Qatar mengoleksi 10 emas.
Sementara itu, jumlah medali emas terbanyak yang didapat negara peringkat kelima Asian Games terjadi pada Bangkok 1998. Ketika itu, Kazakstan mengoleksi 24 medali emas sama seperti tuan rumah Thailand di posisi keempat. Pada Incheon 2014, Iran pesaing terdekat Indonesia saat ini finish di posisi ke-5 klasemen perolehan medali akhir dengan 21 emas, berselisih 7 emas dengan Kazakstan yang berada di atasnya. Melihat statistik tersebut, publik Indonesia boleh optimistis melihat para atletnya finish di posisi lima besar klasemen akhir. Apalagi, Asian Games 2018 masih berlangsung beberapa hari lagi dan masih ada cabang olahraga potensial yang diproyeksikan meraih medali emas.
Berikut adalah daftar perolehan medali kontingen Indonesia hingga Senin (27/8/2018) pukul 17.00 WIB:
Medali emas - 22
Khoiful Mukhib (downhill)
Tiara Andini Prastika (downhill)
Eko Yuli Irawan (angkat berat)
Defia Rosmaniar (taekwondo)
Lindswell Kwok (wushu)
Tim putra ketepatan mendarat (paralayang)
Jafro Megaranto (paralayang)
Aries Susanti Rahayu (panjang tebing)
Tim putra LM8+ (dayung)
Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi (tenis)
Rifki Ardiansyah Arrosyid (karate)
Aqsa Sutan Aswar (jetski)
Puspa Arumsari (pencak silat)
Yolla Primadona-Hendy (pencak silat)
Nunu Nugraha, Asep Yuldan Sani, Anggi Faisal (pencak silat)
Aji Bangkit Pamungkas (pencak silat)
Komang Harik Adi Putra (pencak silat)
Iqbal Candra Pratama (pencak silat)
Sarah Tria Monita (pencak silat)
Abdul Malik (pencak silat)
Tim putra Indonesia 2 (panjat tebing)
Tim putri Indonesia 1 (panjat tebing)
Medali perak - 15
Sri Wahyuni Agustiani (angkat besi)
Edgar Xavier Marvelo (wushu)
Tim putri ketepatan mendarat (paralayang)
Tim putra (bulu tangkis)
Tim Putra LM4 (dayung)
Puji Lestari (panjat dinding)
Tim putra quadruple scull (dayung)
Aero Sutan Aswar (jetski)
Rifda Irfanaluthfi (senam)
I Gusti Bagus Saputra (BMX)
Tim perahu naga putri (dayung)
M Sejahtera Dwi Putra (menembak)
Emilia Nova (atletik)
Tim TBR 1.000 meter (kano/kayak)
Tim putra Indonesia 1 (panjat tebing)
Medali perunggu - 27
Nining Porwaningsih (downhill)
Surahmat (angkat besi)
Achmad Hulaefi (wushu)
Tim putri (bulu tangkis)
Tim putra (sepak takraw)
Yusuf Widianto (wushu)
Puja Riyaya (wushu)
Julianti & Rokayah (dayung)
Rika Wijayanti (paralayang)
Aspar Jaelolo (panjat tebing)
Tim putri Women's Four (dayung)
Agus Prayoko (senam)
Aqsa Sutan Aswar (jetski)
Ganda putra (sepak takraw)
Wiji Lestari (BMX)
Ahmad Zigi Zaresta Yuda (karate)
Cokorda Istri Agung Sastya Rani (karate)
Amri Rusdana (pencak silat)
Tim putra TBR 500 meter (kano)
Jintar Simanjuntak (karate)
Tim mixed (bridge)
Tim supermixed (bridge)
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (bulu tangkis)
Greysia Polii/Apriyani Rahayu (bulu tangkis)
Sapwaturrahman (atletik)
Dita Juliana/Putu Dini (voli pantai)
Anthony Sinisuka Ginting (bulu tangkis)
Sumber berita:
https://lipsus.kompas.com/pestaasia/read/2018/08/28/07370048/klasemen-perolehan-medali-asian-games-indonesia-pasti-finis-10-besar

Sumber : Web STT NF

Jumat, 10 Agustus 2018

Jadi Anak Magang Yang Tak Biasa

Magaaanng...
.
.
Kalo dengar kata Magang.

Apa yang pasti langsung terpikir?
Mahasiswa dan anak SMA/K yang akan lulus?
Siswa/Mahasiswa tingkat akhir?

Kurang lebih sih begitu.
atau ada yang malah sudah lulus dan baru menjalani dunia magang?
Bisa jadi?

Jadi, Kurang lebihnya Magang adalah salah satu proses dimana kamu mencoba untuk menjadi karyawan sebuah perusahaan atau bidang usaha lain. Atau istilahnya "belajar kerja".

Magang dimanapun, pasti akan merasakan hal yang sama disaat hari pertama kita mulai kegiatan magang. Pasti akan melalui tahap kenalan, memahami lingkungan dan atau diam saja atau mengakrab-akrabkan diri.

emang gitu kok.

maklum, kan kita baru memasuki lingkungan baru dari yang biasanya teman sebaya dan heboh sendiri. Sekarang kita masuk dunia kerja yang mana masing-masing orang harus saling kerjasama.

Gak beda jauh kalo lagi organisasi sih dalam interaksinya dan komunikasinya.
tapi segi kemampuan dan pekerjaan, kamu benar-benar harus mengeluarkan semua kemampuan dan keinginanmu dalam belajar, supaya saat kamu belum paham dengan pekerjaan saat ini. kamu siap untuk belajar lebih.
.
.
Waktu Magang

Biasanya waktu untuk magang adalah sekitar 1-2 bulan dan semua orang pasti tau kalo magang sekitar 1-2 bulan. Lalu, bagaimana dengan waktu magang yang lebih dari itu? yaaa, ini adalah program baru yang diprakarsai oleh FHCI dan Kementrian BUMN. Program magang ini bekisar 6 bulan. Kenapa begitu lama? karena mereka ingin mahasiswa diindonesia ini benar-benar punya kompetensi setelah lulus kuliah dan siap untuk bekerja.

Jadiii, Ini adalah magang yang tak biasa dengan durasi yang cepat serta bersertifikat.
.
.
Pengalaman Magang Hari Pertama

Kalo kamu anak yang pemalu dan penyendiri, ini adalah momen terberat. Karena kamu harus survive, harus berani ngomong dan menyapa serta berbaur. hooolaaaa, ini adalah momen dimana kamu harus lawan rasa gak berani dan malu( maluin ;) ).

Tapii, kalo kamu anak supel, komunikatif, rajin menabung dan rajin sholat ;D wkwk
itu semua gak akan masalah, kamu bakalan mudah berbaur dan mengenal karakter temen seruangan. hellooow, orang dikantor itu pasti banyak coy. kalo kamu cuma diem diri dimejaa, jangan harap dapat ilmu.

Ada yang mau berbagi pengalaman juga?

( I'm not a good Writer. Just try my best ;) )