Sabtu, 24 Februari 2018

Teknologi Nirkabel 5G Akan Siap di Luncurkan

Teknologi Nirkabel 5G Akan Siap di Luncurkan

Tanggal 9 Februari telah terlaksana Olimpiade di Pyeongchang, Korea Selatan. Olimpiade kali ini bukanlah Olimpiade biasa karena Olimpiade kali ini dilakukan di musim dingin. Di Olimpiade ini banyak kontestan yang akan diawasi oleh kamera video 360 derajat dan mampu melakukan rekaman streaming melalui jaringan nirkabel. Di tempat-tempat tertentu kita akan dapat melakukan virtual reality, display yang dipasang di kepala kontestan. Pengalaman virtual ini akan ditawarkan oleh KT, perusahaan telekomunikasi terbesar Korea Selatan. Mereka bermaksud untuk memamerkan generasi terbaru teknologi nirkabel, yang dikenal sebagai "5G".
International Telecommunication Union (ITU), badan PBB yang membantu mengembangkan standar teknis, telah menyetujui serangkaian persyaratan teknologi. Hal ini menjadikan kecepatan download menjadi minimal 20 gigabits per detik, waktu respons kurang dari 1 milidetik dan memiliki kemampuan untuk menghubungkan setidaknya 1 m perangkat dalam satu kilometer persegi.
Ketika 5G diluncurkan bandwidth nirkabel mungkin akan tampak tak terbatas. Hal ini akan memungkinkan semua jenis layanan data ravenoussalah satunya adalah penawaran realitas virtual yang memungkinkan orang menyalurkan diri mereka ke dalam ruang digital bersama seperti stadion olahraga virtual. Begitu banyak dukungan dalam peluncuran 5G ini, namun selain banyak dukungan, dalam peluncuran 5G ini tentu saja pasti ada rintangannya juga. Salah satunya adalah spektrum radio, yang semakin jenuh pada pita frekuensi rendah yang biasa digunakan oleh jaringan bergerak.
Beberapa vendor peralatan telah menggembar-gemborkan barang dagangan mereka sebagai "5G-ready" dan hanya perlu mengupgrade perangkat lunak untuk bekerja dengan standar baru. Bahkan, meski mudah diupgrade, kebanyakan operator harus meremajakan jaringan mereka. Gelombang radio frekuensi tinggi tidak berjalan jauh, sehingga perusahaan harus memasang lebih banyak stasiun pangkalan. Sedangkan untuk perangkat mobile, perubahan besar harus dilakukan agar bisa menggunakan gelombang milimeter. Namun dengan teknologi ini, daya komputasi untuk mengolah sinyal akan menguras baterai dalam sekejap.
Sumber : https://www.economist.com/news/business/21736596-whizzy-5g-tech-has-everything-going-it-barring-strong-business-case-next-generation

Sabtu, 17 Februari 2018

Peran Teknologi Bagi Perkembangan Ekosistem CRE

Peran Teknologi Bagi Perkembangan  Ekosistem CRE

Di era sekarang kita mulai banyak melihat teknologi baru yang masuk ke dalam industri, salah satunya blockchain. Baru-baru ini Wall Street Journal melaporkan bahwa Burlington Selatan telah meluncurkan sebuah program percontohan untuk menguji penggunaan teknologi blockchainuntuk merekam catatan properti kota. Kita tidak harus menjadi ahli dalam blockchain dan hanya sedikit orang di real estat komersial mengetahui bahwa ini merupakan kemajuan nyata bagi industri, yang sampai sekitar lima sampai tujuh tahun yang lalu sangat tidak mengetahui sebagian besar hal-hal yang mutakhir.
Blockchain adalah teknologi buku digital besar dimana transaksi dicatat secara kronologis dan umum. Berlawanan dengan persepsi publik, tidak perlu adanya blockchain untuk dijalankan oleh bitcoin atau kripto-kripto yang lain, dolar A.S. dapat dengan mudah berdiri sebagai proxy. Ini bukan teknologi yang biasa digunakan di industri real estat komersial, tapi sudah mulai membuat terobosan.
Singkatnya, real estat siap untuk mengalami gelombang gangguannya sendiri dan dalam banyak kasus. Tapi sekarang kita mulai melihat teknologi lain yang masuk ke industri ini, seperti blockchain dan tidak ada panduan handal yang bisa kita lihat untuk melihat bagaimana segala sesuatunya akan terombang-ambing.
Pertimbangkan munculnya blockchain, ini menggantikan proses yang sangat manual, melibatkan banyak orang dan banyak langkah yang berbeda dan marginnya sangat tinggi. Setiap orang atau perusahaan yang menyentuh proses yang tidak efisien ini biasanya ada di dalam bahayadisintermediasi. Kita dapat melihat perusahaan-perusahaan besar yang menerapkan inisiatif blockchain dalam perdagangan internasional, keuangan dan transportasi. Ini hanya masalah waktu sebelum teknologi menjadi mainstream di real estat komersial. Semoga bermanfaat
Sumber : http://www.nreionline.com/technology/technology-s-growing-role-cre-ecosystem